Alhamdulillahi
robbil 'alamin. Wabihinasta'inu 'ala umuriddun ya waddin, washolatu
wassalamu 'ala asrofil mursalin, wa 'ala alihi washohbihi ajma'in.
'amma ba'du.
Pertama
tama marilah kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang
senantiasa memberikan kita nikmat serta karunia yang tiada henti.
Tidak lupa sholawat serta salam kita curahkan kepada Nabi besar kita
Muhammad SAW.
Bapak
ibu yang saya hormati, begitu banyak problematika dalam hidup kita,
karenanya banyak diantara kita yang mencoba meringankan problematika
itu dengan candaan. Namun jika kita lengah justru canda tawa kita
akan berbuah masalah yang lebih besar karena candaan yang berlebihan.
Dalam
islam kita tidak dilarang untuk bercanda bahkan baginda rasulpun
pernah melakukan candaan, namun kita juga harus memperhatikan apa
yang kita jadikan bahan candaan tersebut.
Beberapa
poin penting yang harus kita ingat dan dihindari saat bercanda.
- Menjadikan Allah, ayat2Nya ,Rasulnya dan ajaran Islam sebagai bahan candaan,
Sebagai
mana Firman Allah Dalam AlQuran
“Dan
jika kamu tanyakan kepada mereka (tentang apa yang mereka lakukan),
tentulah mereka menjawab: “Sesungguh-nya kami hanyalah bersenda
gurau dan bermain-main saja”. Katakanlah: “Apakah dengan Allah,
ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok?”. Tidak usah
kamu minta ma`af, karena kamu kafir sesudah beriman”. (QS.
At-Taubah: 65-66).
Dari
ayat tersebut jelas sekali bahwa orang yang bersenda gurau dengan
Allah, ayat2Nya dan Rasul-Nya adalah kafir setelah dia beriman.
- Merendahkan orang lain, berdusta, membicarakan oranglain, membicarakan wanita.
Bercanda memang
sesuatu yang sangat mengasyikan bahkan canda tawa bisa membuat kita
lupa diri, sampai2 kita tidak menyadari kita telah berdusta,
membicarakan orang lain, membicarakan hal2 tabu dari seorang wanita
dan merendahkan sodara kita sendiri, hingga menyakiti hatinya namun
kita terus dan terus tertawa bahagia untuk setiap dosa yang kita
dapatkan dari candaan tersebut, dalam sebuah hadis mengatakan :
“kesombongan
itu adalah menolak kebenaran dan meremehkan orang lain” [HR.Muslim]
Seseorang
yang memiliki iman dan rasa malu kepada Allah tidak mungkin
mengantarkan pemiliknya kepada sikap sombong dan merendahkan orang
lain, Nabi pun berkata :
“Malu
dan iman dikumpulkan bersama-sama, jika yang satu hilang maka yang
lainpun akan hilan” HR. Al-Hakim dan Al-Baihaki.
Demikian
kultum yang bisa saya sampaikan, semoga bisa menjadikan kita pribadi2
yang lebih baik serta saya mohon maaf apabila dalam penyampaian
materi ini banyak sekali kesalahan dalam penyusunan kata sehingga
tidak berkenan dihati ibu dan bapak sekalian, atas perhatiannya saya
ucapkan terimakasih.
wassalamualaikum warrohmatullohiwabarokatu..
wassalamualaikum warrohmatullohiwabarokatu..
No comments:
Post a Comment